Kendal, 19 Oktober 2025 mahasiswa GIAT UNNES 13 Desa Rowobranten melaksanakan edukasi berbasis sosialisasi dan diskusi mengenai Bank Sampah dengan ibu-ibu PKK. Acara ini dilaksanakan di Balaidesa dihadiri perangkat desa sebagai tamu undangan. Berlangsungnya acara dimulai dari pukul sembilan hingga sebelas siang. Susunan acara dibuat sedemikian rupa agar pesan yang ingin disampaikan dapat diserap untuk kemudian dilaksanakan. Setelah dibuka oleh kepala desa dengan sambutan singkatnya, dilanjutkan pemaparan materi mengenai pengertian Bank Sampah, tata cara, syarat-syarat, bahkan kanal jaringan Bank Sampah yang dapat peserta akses. Di samping itu, peserta juga dipaparkan cara-cara pemilahan sampah yang nantinya dapat menyokong keberhasilan Bank Sampah.
"Harapan kami kepada yang hadir di sini dapat menerapkan ke kehidupan sehari-hari." Ungkap ibu bidan desa diikuti, "Di mana pun berada tolong selalu sosialisasikan terkait sampah ini karena sampah ini masuk ke permasalahan yang belum ada solusinya." Sebagai kesan dan pesan di akhir acara.
Sementara Bank Sampah itu sendiri, menganut pada apa yang disampaikan tim GIAT UNNES 13 merupakan sistem pengelolaan sampah berbasis masyarakat, di mana warga dapat menabung sampah yang telah dipilah seperti plastik, botol, kertas, kardus, atau logam dan menukarkannya dengan uang. Prinsipnya mirip dengan bank pada umumnya warga menyetor, dicatat, dan mendapat hasil sesuai nilai sampah yang ditabung.
Selain mengurangi timbunan sampah di lingkungan, kegiatan ini juga mendorong kemandirian ekonomi rumah tangga, karena hasil penjualan sampah dapat digunakan untuk menambah penghasilan keluarga atau kegiatan sosial. Pun mahasiswa memfasilitasi tempat sampah untuk pemilahan sampah berdasarkan jenisnya di level dapur rumah tangga sehingga kegiatan ini tidak hanya berjalan secara teoritis tetapi juga praktikal.
Dipost : 17 November 2025 | Dilihat : 29
Share :
27° C
25° C
