Rowobranten – Dalam rangka menurunkan angka stunting secara berkelanjutan, Pemerintah Desa Rowobranten pada Rabu (04/06/2025) menyelenggarakan kegiatan Rembug Stunting Tahun 2025. Kegiatan ini menjadi forum strategis dalam perencanaan intervensi pencegahan dan penanggulangan stunting yang melibatkan seluruh unsur masyarakat dan lintas sektor.
Kegiatan yang dilaksanakan di Balai Desa Rowobranten ini dihadiri oleh berbagai pihak, di antaranya Camat Ringinarum, Kepala Desa Rowobranten beserta perangkat desa, Ketua BPD, kader kesehatan, kader Posyandu, bidan desa, perwakilan Puskesmas Ringinarum, guru PAUD, serta tokoh masyarakat dan tokoh agama.
Dalam pemaparan kegiatan, disampaikan data dan analisis terkait kondisi stunting di Desa Rowobranten. Desa ini terdiri dari dua dusun, yaitu Dusun Rowobranten dan Dusun Rowoaking. Terdapat fasilitas kesehatan seperti Poskesdes Pustu Desa Rowobranten yang dilayani oleh bidan desa (Siti Masruroh, S.Tr.Keb), kader ILP (Siti Zubaidah dan Heni Prasetyowati), serta tenaga kesehatan dari Puskesmas Ringinarum.
Desa juga telah memiliki dua unit PAMSIMAS yang dikelola oleh BPSPAM "Tirto Rowo" dan menjangkau kedua dusun. Selain itu, Desa Rowobranten telah deklarasi ODF (Open Defecation Free) sebagai bagian dari program STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat).
Dari segi penerima manfaat, dilakukan pemetaan terhadap kelompok sasaran utama, yaitu balita, ibu hamil, dan remaja putri. Tercatat 16 ibu hamil, dengan 5 orang masuk kategori rentan (terdiri dari kasus anemia, KEK, dan multiparitas). Skrining anemia pada remaja putri masih belum terlaksana dan menjadi salah satu prioritas dalam rencana aksi.
Sejumlah usulan strategis juga disepakati dalam forum rembug, di antaranya:
Pemberian tablet tambah darah untuk ibu hamil dan remaja putri.
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi balita, ibu hamil, remaja dan balita stunting.
Pelatihan kader Posyandu dan Bina Keluarga Balita (BKB).
Sosialisasi ASI eksklusif dan MP-ASI, serta pentingnya Posyandu Remaja.
Pengadaan kelas ibu hamil dan kelas pengasuhan anak (BKB).
Skrining anemia remaja putri dan pengadaan alat kesehatan untuk Posyandu.
Pemberian insentif kader (Posyandu, ILP, KPM) dan guru PAUD.
Kolaborasi lintas sektor bersama tokoh masyarakat dan ormas.
Kegiatan Rembug Stunting ini menjadi momen penting untuk menyatukan visi dan komitmen semua pihak dalam upaya menurunkan angka stunting di Desa Rowobranten secara terstruktur dan terukur. Pemerintah Desa berharap bahwa langkah-langkah yang dirancang dalam forum ini dapat diimplementasikan secara efektif demi terciptanya generasi sehat dan berkualitas di masa depan.(SID Rowobranten)
Dipost : 07 Agustus 2025 | Dilihat : 9
Share :